Sabtu, 11 Januari 2014

2020, Jakarta Macet Total!

Kemacetan hingga berkilo-kilo meter di Jakarta, bukanlah hal asing lagi. Padatnya jumlah kendaraan bermotor maupun angkutan umum menjadi pemicu utama kemacetan di DKI Jakarta. Entah itu di daerah pusat Jakarta sampai di pinggiran Jakarta pun tak luput dari bayangan kemacetan. Faktor kesadaran masyarakat dan cepat tanggapnya pemerintah membenahi masalah ini sangat berpengaruh.
Kondisi ini mendorong rasa ingin tahu Diah Eka Rahmawati, siswi SMP Negeri 179 Jakarta untuk mengadakan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kemacetan di DKI Jakarta. Diah melakukan penelitian ini dengan terjun langsung ke jalan-jalan arteri di DKI Jakarta. Dan menurut pengalaman pribadi sebagai warga DKI Jakarta.
            Faktor utama yang menyebabkan kemacetan panjang di Jakarta adalah membludaknya kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor di Jabodetabek khususnya di DKI Jakarta sangat tak terkendali. Hal ini bisa dilihat secara langsung di jalan-jalan raya. Masyarakat lebih memilih berpergian menggunakan kendaraan pribadi daripada dengan transportasi umum. Karena sarana dan prasarana pada transportasi umum jauh dari kata layak, sehingga masyarakat sendiri enggan dan takut menggunakan kendaraan umum.
            Kapasitas jalan yang tak seimbang dengan laju pertumbuhan kendaraan. Lebar jalan yang tersedia di Jakarta  sangatlah sempit. Hal ini diperparah dengan aktivitas jual-beli pedagang kaki lima yang banyak memakan bahu jalan.
            Angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Kenakalan  supir angkutan umum yang berhenti sembarangan dan ngetem(mencari penumpang) sangat memicu terjadinya kemacetan.
            Tidak adanya lahan parkir yang memadai, sehingga bahu jalan dijadikan tempat parkir. Penertiban yang dilakukan oleh DLLAJR (Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya) tidak menimbulkan efek jera bagi masyarakat, walaupun sudah menerima sanksi dari pihak kepolisian. Karena mereka terdesak dengan minimnya lahan parkir. Penggunaan bahu jalan ini sangat memperparah kondisi jalan yang sempit.
            Padatnya penduduk di Jakarta, hal ini juga memicu terjadinya kemacetan lalu lintas. Karena semakin banyak orang yang berkunjung ke Jakarta maka semakin banyak juga armada kendaraan yang dibutuhkan. Jakarta mengalami kemacetan pada pagi hari dan sore hari. Karena masyarakat dari Bodetabek dan sekitarnya berbondong-bondong memasuki Jakarta untuk bekerja.
            Berdasarkan serangkaian penelitian itu, Diah dapat menyimpulkan bahwa kemacetan dipengaruhi oleh banyak faktor. Banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan menjadi fakor utama. Kesadaran masyarakat yang rendah memperlambat penuntasan kemacetan di Jakarta. Pihak Pemprov DKI Jakarta juga sudah turun tangan akan masalah kemacetan. Namun untuk menuntaskan Jakarta menjadi kota yang bebas macet sangat sulit terlealisasikan, karena parahnya masalah ini.

            Dia juga menyarankan agar partisipasi masyarakat dan gerak cepat pemerintah untuk membuat Jakarta bebas dari macet. Mungkin dengan adanya kesadaran masyarakat yang tinggi untuk menggunakan transportasi umum akan berdampak banyak akan berkurangnya kemacetan. Yang pasti Pemerintah DKI Jakarta harus banyak berbenah akan hal ini.

0 komentar:

Posting Komentar