Manfaat lain Ragi Tape!

Masker Ragi Tape dapat mengencangkan kulit wajah

7 Jenis Hutan di Indonesia

Indonesia kaya akan flora yang terpendam di Pelosok Negeri

Masker telur ayam yang populer saat ini!

Cara tepat untuk cantik alami tanpa efek samping

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 06 Maret 2017

KOLOID PADA ROTI

KOLOID PADA ROTI
        I.            Judul Percobaan   
Pembuatan Koloid Berupa Cake Brownies Kukus
    II.        Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui salah satu penerapan konsep koloid dalam pembuatan cake.
    III.            Landasan Teori       
1.      Pengertian koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan campuran kasar. Meskipun secara makrokopis koloid tampak homogen, tetapi koloid digolongkan ke dalam campuran heterogen. Campuran koloid pada umumnya bersifat stabl dan tidak dapat disaring. Ukuran partikel koloid terletak antara 1 nm – 100 nm. Sistem koloid terdiri atas terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium dispersi. Fase terdispersi bersifat diskontinu ( terputus-putus ), sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. ( Keenan, 1984 )
Dalam campuran homogen dan stabil yang disebut larutan, molekul, atom, ataupun ion disebarkan dalam suatu zat kedua. Dengan cara yang agak mirip, materi koloid dapat dihamburkan atau disebarkan dalam suatu medium sinambung, sehingga dihasilkan suatu disperse ( sebaran ) koloid atau sistem koloid. Selai, mayones, tinta cina, susu dan kabut merupakan contoh yang dikenal. Dalam sistem-sistem semacam itu, partikel koloid dirujuk sebagai zat terdispersi ( tersebar ) dan materi kontinu dalam mana partikel itu tersebar disebut zat pendispersi atau medium pendispersi. ( Arsyad, 2001 )

Zat
terdispersi
Zat
pendispersi
Nama
tipe
Contoh
Gas

Gas

Cairan

Cairan

Cairan


Padat

Padat

Padat
Cairan

Padat

Gas

Cairan

Padat


Gas

Cair

Padat
Busa

Busa padat

Aerosol padat

Emulsi

Emulsi padat


Aerosol padat

Sol

Sol padat
Krim kocok, busa bir, busa sabun.
Batu apung, karet busa.

Kabut, awan.

Mayones, susu.

Keju ( lemak mentega didispersikan dalam kasein ), mentega.
Asap, debu.

Kebanyakan cat, pati dalam air, selai.
Banyak aliase, intan hitam, kaca rubi.

2.    Sifat-Sifat Koloid
Beberapa sifat-sifat koloid yang khas, yaitu:
a) Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
b) Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam sistem koloid.
c) Diffusi dan Filtrasi
Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra.
d) Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
a) Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral.
b) Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid.
c) Lapisan ion luar
e) Kesetabilan koloid
Kesetabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid. Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid
e) Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif.
f) Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
g) Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran yang diletakan di dalam air yang mengalir
h) Koloid Liofil dan koloid Liofob
Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan atau berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofil atau sol liofob.
Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya).

Pembuatan Koloid
Jika kita atau sebuah industri akan memproduksi suatu produk berbentuk koloid, bahan bakunya adalah larutan (partikel berukuran kecil) atau suspensi (partikel berukuran besar). Didasarkan pada bahan bakunya, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
 1. Kondensasi
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut.
2. Dispersi
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik.

Koloid pada roti

Syarat yang utama dalam pembuatan roti adalah serasi pencampuran oleh pengadaan gas, kedua oleh koagulan dari suatu material pemanasan dalam oven sehingga gas tertahan dan struktur material distabilisasi. Pada prinsipnya pembuatan roti terdiri dari tahap-tahap yaitu (1) pencampuran adonan (dough), (2) fermentasi adonan, dan (3) pemanggangan.
Tujuan dari pencampuran adalah untuk membuat adonan yang sempurna agar adonan mengembang dan mempunyai tekstur yang lembut, pori-pori kecil, dan tidak bantat. Pada proses pencampuran adonan terjadi perubahan sebagian dari pati berubah menjadi gula.
Roti yang memiliki bentuk padat dan mempunyai pori-pori kecil ternyata merupakan  salah satukoloid yaitu buih padat. Buih Padat adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Proses peragian pada roti yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilingi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat.
Proofing akan terjadi pada proses ini yaitu tingkat dimana gas CO2 yang dihasilkan dalam adonan berada pada tingkat terakhir dan memberi volume pada roti. Organisme yang memegang peranan penting dalam proses fermentasi makanan mulai dari khamir, kapang, sampai pada bakteri. Jenis fermentasi yang disebabkan oleh mikroba tertentu sangat berbeda dengan jenis mikroba lainnya
Pada prinsipnya roti dapat dibuat dari berbagai jenis tepung, seperti terigu, jagung, beras, garut, singkong, dan lain-lain. Namun, dalam proses pembuatannya terigu merupakan bahan baku yang paling ideal untuk pembuatan roti. Roti umumnya dibuat dari tepung terigu karena tepung terigu mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah halus, tekstur lembut, volume besar, dan mengandung 12-13 persen protein.

  IV.            Alat dan Bahan
Alat :
1.      Wadah stainless besar
2.      Loyang
3.      Sendok
4.      Kukusan/steamer
5.      Kain penutup
6.      Piring kecil

Bahan :
1.     Tepung Pondan Brownies Kukus           1 kotak
2.     Mentega                                                      
3.     Butter                                                            50 gram
4.     Telur                                                              5 butir
5.     Cokelat blok                                                 150 gram
6.     Vanilli                                                             Secukupnya

    V.            Cara Membuat

  VI.            Hasil Percobaan
o   Pada proses pencampuran adonan, terjadi perubahan sebagian dari pati berubah menjadi gula.
o   Cake memiliki bentuk padat dan mempunyai pori-pori kecil yang ternyata merupakan salah satu jenis koloid yaitu busa padat. Busa padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan dengan medium pendispersi zat padat. Hal tersebut disebabkan oleh adanya protein dari tepung yang kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilingi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat.

o   Pada saat pengocokan telur dan mentega timbul buih hal ini menandakan bahwa terjadi emulsi. Karena kedua jenis zat cair ini tidak saling melarutkan. Kuning telur berperan sebagai emulgator kolesterol dan lemak. Emulgator yang terkadung dalam kunnig telur adalah lesitin yang berfungsi untuk mengikat dan menjaga tekstur agar tetap stabil dan tidak hancur.
o   Karena cara pembuatan cake sudah dikenal pada umumnya, jadi kami sama sekali tidak menemukan sedikitpun kegagalan di dalam percobaan koloid ini.

VII.            Kesimpulan
Dari percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1.     Cara pembuatan koloid pada cake ini sendiri adalah dengan cara fisika, yaitu cara dispersi dengan mekanik. Cara mekanik adalah cara pembuatan koloid dengan teknik penumbukan dan pengadukan. 
2.     Cake memiliki bentuk padat dan mempunyai pori-pori kecil yang ternyata merupakan salah satu jenis koloid yaitu busa padat. Busa padat adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat padat.
3.     Putih telur yang dikocok pada pembuatan cake tersebut merupakan koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersinya gas dalam medium pendispersinya cair, yang disebut dengan buih atau busa.

Rabu, 05 Februari 2014

CARA MEMBUAT SAUS SAMBAL

Hai reades!! tentunya saus sambal tidak asing bagi masyarakat Indonesia, rasanya ada yang kurang bila makan tanpa sambal. Kali ini saya mau berbagi resep saus sambal yang menurut saya enak dan baik untuk dijadikan referensi. 
Bahan yang diperlukan untuk membuat saus sambal sebagai berikut :
  • 500 gram buah tomat segar berwarna merah. Cuci bersih di air yang mengalir.
  • 700 gram cabe besar. Cuci bersih di air yang mengalir.
  • 1 sendok teh garam halus.
  • ½ sendok teh merica bubuk.
  • 1 sendok teh penyedap rasa (atau sesuai selera Anda).
  • 1 sendok makan gula pasir.
  • 50 ml kaldu ayam

Berikut langkah untuk membuat saus sambal : 
  • Pertama, keratlah buah tomat sebelum dimasukkan ke dalam air yang panas yang telah matang. Rendam tomat ini selama kurang lebih 3 sampai 5 menit. Kemudian angkat dan tiriskan.
  • Setelah dingin mulailah mengupas kulit luar buah tomat. Dan kemudian keluarkan bagian bijinya hingga benar-benar bersih sempurna.
  • Lakukan hal yang sama dengan cabe merah besar. Rendam di air panas, tiriskan dan kemudian dikupas kulit luarnya dan selanjutnya dibuang bagian bijinya tanpa sisa. Proses ini dikenal dengan nama Blanchin yang fungsinya untuk menhentikan aktifitas enzim yang ada di dalam tomat maupun cabe.
  • Selanjutnya, haluskanlah cabe dan juga tomat rebus tadi dengan menggunakan blender.
  • Berikutnya, panaskan wadah untuk memasak (panci/wajan besar) dan masukkan tomat dan cabe blender yang telah halus sempurna. Masak tanpa menggunakan campuran minyak sama sekali. Terus aduk cabe dan tomat halus ini hingga berubah menjadi kental.
  • Saat kandungan airnya sudah mulai habis, masukkan ke dalamnya bumbu berupa gula, garam dan penyedap sesuai selera Anda. Aduk lagi hingga benar-benar tercampur.
  • Angkat saus sambal Anda dan sajikan untuk keluarga.  

source : http://caramembuatsambal.blogspot.com/2013/07/mau-tahu-cara-membuat-saus-sambal

Rabu, 29 Januari 2014

NEGARA THAILAND

PROFIL THAILAND



Ibukota     : Bangkok
Agama      : Mayoritas Budha (95%), Islam (4%), sisanya Kristen dan Hindu 
Suku Bangsa      : Mayoritas Thai, Lao, Melayu, China, Mon, Khmer.
Mata Uang        : Bath 
Bahasa        : Thailand (resmi) dan Inggris
Lagu KebangsaanPhleng Chat 
Kemerdekaan        : (tidak mengalami penjajahan)
Pemerintahan        : Monarki Konstitusional 
Raja       : Raja Bhumiboi Adulyadej 
Perdana Menteri : Yingluck Shinawarta 
Kemerdekaan       :
·
Kerajaan Sukhothai  : 1238 - 1368
·
Kerajaan Ayuttaya    : 1350 – 1767
·
Kerajaan Thonburi   : 1767 – 7 April 1782 
 Sistem Pemerintahan   : Monarki Demokrat Konstitusional
Luas negara Thailand adalah 513.115 km².
Secara astronomis Thailand terletak diantara 5°-21°LU dan 97°-106° BT
Letak Geografis Thailand adalah di Semenanjung Indo-China, Asia Tenggara.

Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung. Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.
BATAS-BATAS NEGARA THAILAND
Sebelah Utara    : Myanmar dan Laos
Sebelah Timur   : Laos dan Kampuchea (Kamboja)
Sebelah Selatan : Malaysia, Teluk Siam
Sebelah Barat    : Laut Andaman dan Myanmar

GARIS PANTAI
Dengan panjang total 2500 km, pantai Thailand berhubungan langsung dengan laut Andaman dan disebelah selatan dengan teluk Thailand. Pulau-pulau yang berpenghuni maupun kosong tersebar di sepanjang perairan tersebut.
BENTANG ALAM
Secara umum bentang alam wilayah Thailand dapat dikelompokkan atas lima bagian, yaitu:
1) Daerah pegunungan terdapat di perbatasan dengan Myanmar. Puncak tertingginya adalah gunung Doi Inthanon (2.595 m)
2) Daerah dataran rendah terdapat di sebelah selatan pegunungan utara. Wilayah ini merupakan Daerah Sungai Chao Phraya.
3) Plato (dataran tinggi) Korat terdapat di sebelah timur dataran rendah. Wilayah ini terletak di antara Sungai Pa Sak dan Sungai Mekong. Daerah ini tersusun dari batuan kapur.
4) Daerah pegunungan dan perbukitan di sebelah tenggara dan memanjang ke barat laut dengan puncaknya adalah gunung Khao Soi Do (1.000m)
5) Daerah Semenanjung Thailand di bagian selatan. daerah ini dicirikan oleh wilayah memanjang dari Tennaserin di utara sampai dengan perbatasan Malaysia. Di wilayah ini terdapat daerah yang paling sempit, yaitu Tanah Genting Kra.
IKLIM DI THAILAND
Thailand beriklim tropis dengan perbedaan yang jelas antara musim hujan dengan musim kemarau. Musim hujan berlangsung pada bulan Mei sampai September, sedangkan musim kemarau pada bulan November sampai Februari. Suhu udara di utara sekitar 15º C sedangkan di selatan sekitar 27º C.
JULUKAN NEGARA THAILAND
1) Negeri gajah putih, karena gajah merupakan hewan suci di Thailand.
2) Negeri seribu pagoda, karena banyak terdapat pagoda di negara ini. Pagoda adalah tempat beribadah umat Budha.
3) Rumah Rakyat Merdeka, karena merupakan negara yang belum pernah dijajah oleh bangsa Eropa.
KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk Thailand pertengahan tahun 2005 berjumlah 65 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk 0,7% per tahun. Penduduk asli bangsa Thai (53%), sedangkan etnis lain keturunan China, Melayu, Laos, Kamboja, dan India. Daerah yang paling padat penduduk adalah lembah Sungai Chao Phraya.
Agama yang banyak penganutnya adalah Budha Threvada (92%). Lainnya beragama Islam, Kong Hu Chu, Hindu dan Kristen.
KEGIATAN EKONOMI THAILAND
Thailand merupakan negara agraris.
Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah padi, ubi, dan jagung.
Thailand merupakan lumbung padi utama Asia Tenggara.
Daerah pertanian utama adalah di daerah aliran Sungai Chao Phraya.
Hasil pertanian adalah beras, karet, jagung, tapioca, gula, rami, kepala.
Juga sebagai penghasil buah-buahan, pepaya, durian, mangga, jambu.
Sektor pertambangan menghasilkan timah dengan daerah penambangan di Ranong, Phong Nga, dan Phuket
Hasil tambang meliputi timah, antimonium, besi, manggan.
 Perindustrian yang diutamakan adalah industri pengolahan hasil pertanian, dan industri bahan pangan
Hasil industrinya adalah karung goni, gula, kertas, karet dan penggergajian kayu, tekstil.
Hasil hutan Thailand adalah kayu jati.
Ekspor utama Thailand adalah tekstil, computer dan komponennya, integrated circuit, berlian.
Impor utamanya adalah mesin industry, baja, alat elektronik, suku cadang kendaraan.

FLORA FAUNA THAILAND
Thailand memiliki hampir 300 jenis mamalia dan mengakui sebagai negara dengan keragaman burung terbesar di Asia (lebih dari 900 spesies)
Thailand juga memiliki 30 kawasan Konsevasi.
Fauna khas Thailand meliputi gajah, beruang hitam, tapir, harimau,
   king kobra, leopard cat,
   golden cat.

Flora khas Thailand adalah anggrek.

KERJASAMA THAILAND DENGAN INDONESIA
Pemerintah Indonesia dan Thailand terus berusaha meningkatkan kerjasama antara dua negara. Salah satunya dengan melakukan pertemuan bilateral.
Bidang Pendidikan
  Melalui ASEAN University Networks, Indonesia dan Thailand telah bekerjasama dalam bidang pendidikan.
Bidang Ekonomi
  Indonesia dan Thailand merupakan mitra dagang terpenting ketiga didalam kawasan ASEAN, kedua negara ini memiliki perdagangan bilateral senilai $ 8700000000 pada tahun 2007.
Bidang Pariwisata
 Banyak orang Indonesia suka pergi ke Thailand, Khusunya ke Bangkok.
Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang pertanian. Kesepakatan itu dituangkan dalam MoU yang ditandatangi oleh Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, Khunying Sudarat Keyuprahan, Jumat siang. Penandatangan yang dilakukan di Ruang Purple di Thai Koo Fah Building (gedung pemerintahan Thailand) di Bangkok, disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Thailand Thaksin Shinawatra. 
Menurut informasi Departemen Pertanian, bentuk kerja sama yang akan dilaksanakan menurut isi nota kesepahaman itu antara lain menyangkut promosi perdagangan komoditi pertanian; pengelolaan dan perlindungan keragaman hayati pertanian; pengembangan dan penyuluhan pertanian; kerja sama teknik dan peningkatan SDM; serta pengelolaan dan perlindungan lahan-lahan pertanian dan air. Untuk mendukung pencapaian kerja sama, kedua pihak sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Pertanian Bersama (JAWG), yang diketuai oleh seorang pejabat tinggi dari masing-masing negara.